BOGOR - Tinggal di rumah reot yang rawan roboh, membuat janda tua yang hidup bersama dua anak dan dua cucunya ini kerap dihantui rasa was-was saat hujan turun. Rohiyah (50), warga kampung Maloko RT 03/07 Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor tinggal bersama cucunya dirumah berukuran 8x6 meter. Dinding rumah dari bilik bambu dan sebagian atap terpal itu tampak reyot dan bocor saat hujan. Rohiyah mengaku saat ada hujan dan angin kencang, dia bersama anak-anaknya kerap mengungsi ke rumah tetangga hanya sekedar ikut berlindung lantaran khawatir rumah yang sudah dihuninya selama betahun-tahun itu tiba-tiba ambruk. "Saya takut bangunan rumah ini roboh. Apalagi tiang rumah sudah pada rusak, makanya dipasangin tiga batang bambu untuk penahan bangunan rumah. Mungkin kalau tidak diberi penyangga batang bambu, rumah ini sudah roboh," kata Rohiah kepada wartawan. Sumardi (31), menantu Rohiyah menuturkan, keluarga bukan tidak peduli namun faktor ekonomi dan keuangan yang membuat mereka tidak berdaya. "Niat ada tapi apa yang bisa dilakukan. Kami serba kekurangan,"katanya. Ia mengaku, sehari-sehari menjadi buruh harian lepas, membuat penghasilannya tidak cukup. "Untuk makan sehari-sehari, kadang tidak dapat uang," kata Sumardi. Kepala Desa Sukasari Suryanto mengaku, pemerintah desa (Pemdes) Sukasari tahun 2018 ini tidak mendapatkan anggaran dana Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), meski pihaknya berdalih sudah mengajukan usulan program Bankeudes RTLH. Namun begitu, Suryanto berjanji akan berupaya mencari solusi guna memperbaiki rumah Rohiyah yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan tersebut. "Kami akan mencoba bekerjasama dengan pihak PT Holcim, perusahan yang terdekat dengan lingkungan desa kami, melalui sistem kerjasama menggunakan dana CSR perusahan tersebut. Insya Allah pengajuannya pun sudah disetujui oleh pihak perusahaan," ungkapnya. (yopi/ids)
MEGAPOLITAN
Saat Hujan, Janda Tua Dua Anak Khawatir Rumahnya Ambruk
Sabtu 28 Jul 2018, 17:35 WIB