MEGAPOLITAN

Dua Jenis Ini untuk Acara Mancing Buaya di TMII

Minggu 17 Jun 2018, 17:50 WIB

JAKARTA - Mancing buaya merupakan acara yang diadakan di Taman Reptil, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Untuk sekali umpan kepada buaya, pengunjung hanya tinggal membayar senilai Rp. 10.000 bisa memancing dua kali dengan dua umpan. Manager unit Taman Burung serta Museum Komodo dan Taman Reptil Taman Mini Indonesia Indah (TMII) M Piter Combo mengatakan awal dari dibuatnya acara mancing buaya karena pada acara feeding show, ia menilai banyak pengunjung yang antusias untuk meilhat pertunjukan tersebut. Ia memilih buaya karena kebanyakan orang takut dengan buaya karena buaya sendiri terkenal liar dan ganas. (BacaSeruu.. Ada Acara Mancing Buaya di Taman Mini) "Terus kita terpikir kenapa gak pengunjung kita libatkan untuk interaksi. Jadi pengunjung ngasih makan langsung. Tapi kalau pola sebelumnya kan kita kasih makan ayam hidup sambil dipegang gitu kan, itu tidak memungkin karena terlalu beresiko, maka munculah ide gimana kalau bentuknya pakai pancingan saja," ujar Combo pada Minggu (17/6/2018), di Taman Burung, TMII, Jakarta Timur. Maka pancingan tersebut dibuat kuat dari kabel besi, lalu kailnya terbuat dari pelepah pisang. Sehingga ketika tertarik oleh buaya tidak melukai mulut buaya dan jika termakan pun aman. Ia menambahkan, buaya yang digunakan untuk acara mancing buaya ada dua jenis, buaya muara dan buaya sumpit. Buaya muara, kata Combo, terdapat di seluruh perairan Indonesia, kecuali di Papua. Sedangkan buaya sumpit hanya ada di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun kebanyakan buaya sumpit ini ada di Sungai Musi. Buaya-buaya tersebut merupakan buaya yang sudah terlatih namun ia tidak menyebut buaya tersebut sudah jinak. Ia menjelaskan, hal ini disebabkan buaya merupakan hewan liar sehingga masih memiliki naluri liarnya. Dan bisa saja sewaktu-waktu menyerang siapa saja. Namun, buaya yang ada di Taman Reptil aman bagi pengunjung karena sarana prasarana dan prosedur yang ada pun aman bagi pengunjung. "Buayanya memang kita biasakan. Jadi buayanya sudah tau nih kapan dia akan makan, jadwal laparnya kapan, kalau ada orang ngasih alat itu mereka harus ngapain jadi memang sudah mengerti sudah dilatih. Bukan karena sudah dijinakkan, tetap kalau dipegang tidak boleh," seru Combo. Ia menjelaskan kalau diantara buaya muara dan buaya sumpit, pertumbuhan buaya muara lebih cepat tumbuhnya, nafsu makannya pun lebih tinggi. Buaya muara pun memiliki berat badan lebih dari buaya sumpit. Buaya muara terakhir ditimbang oleh pihak Taman Reptil pada 2016 lalu, 263 kg sedangkan buaya sumpit sekutar 215 kg. "Kalau yang kita show kan untuk program mancing buaya kita pakai dua jenis buaya, yang satu itu buaya muara, buaya muara itu bisa tumbuh besar sekali, yang pernah ditemukan di dunia itu sampai 8 meter. Buaya muara yang kita punya 5 meter kalau buaya sumpit itu saat ini 5,3 meter, lebih panjang yang jantan," jelasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, buaya sebagai hewan purba, memiliki daya tahan hidup yang cukup tinggi. Sehingga usianya pun cukup tua dan hidup lebih lama dibandingkan hewan-hewan lainnya. Terlebih jika buaya tersebut dipelihara atau pun berada di tempat-tempat tidak tersentuh. Untuk usia buaya sendiri yang digunakan untuk acara mancing huaya di Taman Reptil, termasuk ke dalam golongan usia adult atau dewasa. "Buaya sumpit 18-19 tahun kalau yang buaya muara 13-15 tahun. Kalau buat buaya itu masih menengah lah. Adult udah bisa buat jadi induk," tandas Combo. (cw2/win)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor