JAKARTA- Aktor senior Pong Harjatmo ternyata tak bisa melupakan dunia akting. Padahal dia bertekad untuk meninggalkan dunia film karena merasa jenuh selepas puluhan tahun berkarir sebagai aktor, khususnya peran antagonis. "Saya jenuh, saya ingin ketenangan, makanya saya sempat pulang kampung ke Solo sejak dua tahun lalu dan ngontrak di sana. Keluarga tetap tinggal di Jakarta. Di sana saya ketemu lagi dengan teman-teman lama, teman masa kecil, mereka itu lebih tulus," ungkap aktor yang kini berusia 75 tahun itu. Aktor populer kelahiran Solo, 13 September 1942 yang memulai debutnya lewat film Nji Ronggeng tahun 1969 silam. Di kota kelahirannya, Pong melakukan banyak aktivitas sosial, mulai kegiatan budaya, keagamaan dan bahkan kesehatan. Namun itu hanya bertahan 2 tahun. Pong rindu lagi dunia film. Dia balik lagi ke Jakarta, dan tahun ini Pong memulai lagi beraktivitas di depan kamera. Salah satunya adalah bermain dalam film Anak Negeri Megalith. "Kebetulan sutingnya di luar daerah, di daerah Sumatera Selatan sana. Ada unsur budayanya bikin saya senang. Saya memang lagi senang kalo lokasi sutingnya di luar kota, di sana banyak kedamaian dan kenyamanan," beber pemain film Kau dan Aku Cinta Indonesia, The Raid 2: Berandal, Penjuru 5 Santri dan puluhan film nasional berbagai genre lainnya sejak tahun 1970 sampai sekarang. Dia rela menjalani suting di pedalaman Lahat dan kelelahan. "Ini film bagus yang layak ditonton generasi milenia. Penuh sentuhan lokal dan sangat didukung oleh pemda setempat. Bahkan mereka bilang, film ini bukan hanya menjadi kebanggaan mereka, tapi juga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, karena ternyata di Lahat disinyalir pada sekitar 5000 tahun silam adalah tempat peradaban paling tinggi dan modern di dunia, sampai batu-batu dan patungnya kini dipinjam oleh negara Jerman untuk penelitian," jelas Pong tentang seputar film terbarunya itu. "Di masa tua seperti ini, saya memang butuh ketenangan, tapi juga tidak suka melihat adanya kesewenang-wenangan. Makanya setiap kali melihat ada yang tidak beres, kuat keinginan saya untuk melakukan demo atau protes," tegas suami dari Raldiastari yang melejit sejak membintangi film Awan Djingga tahun 1970 ini. Jika masa mudanya Pong selalu mendapat peran-peran antagonis, namun di masa tuanya justru sebaliknya, jadi ayah atau kakek yang baik dan bijaksana. Dan karakternya itu juga muncul di kehidupan dunia nyata. Dia turut memperhatikan situasi politik meski dia bukan seorang politikus. Selain memanjat gedung DPR/MPR RI delapan tahun lampau, dia juga bikin heboh dengan menerobos Rakornas Partai Demokrat tahun 2011 dengan membawa spanduk bertuliskan Berantas Korupsi atau Bubar Saja. Jujur Adil dan Tegas! "Sebagai warga negara, sampai sekarang saya tetap merasa bebas untuk menyampaikan pendapat, baik memuji, meminta maupun memprotes. Tidak ada yang saya takutkan, saya takut hanya sama Tuhan," urai penyuka sate ayam dan kambing ini. Pong memulai karirnya lewat film Nji Ronggeng, kemudian berlanjut ke film Awan Djingga, Bertjinta Dalam Gelap, dan puluhan judul lainnya.(ali/d)
Selebritis
Kisah Aktor Pong Harjatmo di Usia 75
Senin 21 Mei 2018, 15:53 WIB