JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut perjalanan 20 tahun reformasi di Indonesia telah melahirkan sistem demokrasi yang sangat baik. Namun sayangnya, imbuh Fahri, hal itu tidak diimbangi pemimpin yang mumpuni. Sistem demokrasi di Indonesia, menurutnya, menjadi yang terbaik yang dimiliki sebuah negara. Bahkan hal itu diakui negara-negara lain. "Sistem kita the best, diakui dunia. Siatem demokrasi adalah sistem yang paling canggih dalam mengelola pemerintah. Fitur-fiturnya lengkap," katanya saat diskusi memperingati 20 tahun reformasi di di Hotel Harris, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2018). Mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) itu menambahkan sistem negara yang telah baik itu tidak berjalan baik dikarenakan pemimpin yang mengelola negara. Ketidakmampuan pemimpin lanjut Fahri membuat stagnasi di bidang ekonomi politik dan penegakan hukum. "Kapasitas kita untuk mengelola demokrasi itu bermasalah. Sehingga kinerja kita stagnan, mati idenya, ada stagnasi pemikiran ekonomi politik sehingga politik kita saling mengunci, ekonomi menyebabkan tidak tumbuh, tidak berkembang. Fitur penegakan hukum juga tidak dipakai, penegakan hukum kita menakutkan buat orang tidak berani datang untuk berinvestasi," ujarnya. "Jadi sistemnya sudah perfect sopirnya kendaraannya sudah mantap sopirnya jelek. Alatnya canggih, operatornya bodoh kira-kira begitu. Saya mohon maaf pakai kata itu," lanjut Fahri. (ikbal/yp)
Nasional
20 Tahun Reformasi, Fahri Hamzah: Alatnya Canggih, Operatornya Bodoh
Minggu 20 Mei 2018, 21:15 WIB