JAKARTA – Meramal tentang masa depan atau nasib seseorang, konon katanya bisa digunakan melalui media garis tangan, dan juga kartu tarot. Di Kawasan Kota Tua, terdapat dua peramal dengan media membaca garis tangan dan kartu tarot. Salah satunya Ki Sabda. Ki Sabda mengatakan ia sudah mendalami seni membaca tangan ini sejak tahun 1986. Ia pun mengungkapkan, membaca garis tangan seseorang tidak bisa sembarangan. "Sebetulnya untuk masalah belajar itu ga cukup waktu 5 tahun, bisa sampai 10 tahun. Karena ini harus benar-benar dikuasai, ga bisa asal-asalan," ujar Ki Sabda pada Minggu (29/4/2018) di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Ia sendiri mengaku mempelajari seni membaca garis tangan ini selama kurang lebih 10 tahun. Sejak remaja, kata Ki Sabda, ia memang tertarik dan memiliki bakat tersendiri dalam dunia ramal-meramal. "Ini turun-temurun, tapi mesti begitu ga semuanya diturunin bakat seperti ini. Jadi dari banyak turunan itu ya paling yang memang mungkin paling menjiwai ya," tambahnya. Menurutnya, namanya ramalan bisa jadi juga salah. Paling tidak, keakuratannya mencapai 80%. Sehingga ia pun selalu mengatakan kepada para pelanggannya agar tidak mempercayainya seratus persen. Karena bisa saja ramalannya kurang sesuai. Ia menambahkan, ramalan seperti ini agar dijadikan sebagai pandangan dan arahan saja tentang masa mendatang. Jika memang ramalan yang keluar kurang baik, dapat dijadikan motivasi agar orang tersebut mencari jalan keluar dan menemukan cara agar yang diramalkan tersebut dapat dihindari. Pria 53 tahun ini mengatakan memiliki empat anak, tiga laki-laki dan satu perempuan. Ia mengaku anaknya yang perempuan ini yang menuruni bakatnya tersebut. "Yang perempuan yang nurunin sebenarnya, agak lumayan, kayak menjiwai ini, tapi kata saya dia belum siap jadi nanti saja lah," seru Ki Sabda. Lebih lanjut ia mengatakan, ia memang sudah lama menekuni dunia ramal seperti ini, namun baru sekitar 8 tahun ia memilih kawasan wisata Kota Tua sebagai tempat ia menjual jasanya ini. Sebelumnya, ia pernah di Monas dan Taman Mini Indonesia Indah. Ia mengungkapkan, selama membuka lapak membaca garis tangan dan kartu tarot ini, pelanggannya tidak hanya orang lokal saja, namun pernah juga turis asing. Tetapi karena kendala bahasa, biasanya turis asing ini membawa tour guide untuk berkomunikasi. "Ya kalau saya kan memang kendala bahasa ya. Jadi biasanya ada pemandu wisata yang mereka bawa, nah itu yang biasanya komunikasiin ke saya," kata Sabda. Ia pun tidak mematok harga untuk sekali ramal. Katanya, suka rela saja, yang penting baik dia maupun pelanggannya sama sama enak dan ikhlas. Ia juga tida bisa memastikan sehari bisa ada berapa banyak orang yang datang dan meminta untuk diramalkan. Kadang hanya 5 orang, kadang 10 orang, kadang lebih. "Tapi waktu itu pernah sekali ada mbak Iis (Iis Dahlia) sama anak-anaknya minta ramalin sama saya. Waktu itu dia emang lagi ada syuting gitu, sekalian kali ya mau liat perjalanan ke depan anaknya itu," serunya. (Cw2/tri)
MEGAPOLITAN
Ki Sabda, Pembaca Garis Tangan dan Tarot di Kawasan Kota Tua
Minggu 29 Apr 2018, 12:57 WIB