BEKASI - Evaluasi penerapan ganjil genap (Gage) di pintu Tol Bekasi Barat dan Timur dinilai berhasil mengurangi kepadatan. Bahkan, kebijakan ini akan diperluas di Tol Jagorawi, khususnya dengan penerapan jalur khusus bus.
Demikian beberapa point terkait evaluasi yang disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya, di Mega City, Bekasi, Minggu (18/3/2018) siang.
"Saya beri waktu paling lama 2 minggu bisa diterapkan di Jagorawi," kata Budi Karya.
Disebutkan, penerapan yang dilakukan adalah penggunaan jalur khusus bus di jalan tol. Hal ini untuk mendorong agar masyarakat bisa terbuasa menggunakan angkutan masal.
Menteri Perhubungan Budi Karya saat melakukan evaluasi kebijakan ganjil genap di Mega City, Minggu (18/3). (chotim)
Selain itu, di Jalan Tol Jakarta- Cikampek, akan dilakukan intensifikasi atau ekstensifikasi. Intensifikasi seperti penambahan jam atau ekstensifikasi memperpanjang jalur.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih, khususnya warga Kota Bekasi, sehingga pelaksanaan kebijakan ini bisa dimengerti semua fihak," katanya.
TURUN 15 RIBU
Di bagian lain, penerapan kebijakan ini membuat penurunan sekitar 36 persen atau sekitar 14.715 kendaraan pada jam pelaksanaan selama 5 hari. Penurunan ini bukan berarti mereka pindah tujuan, akan tetapii ada yang pindah waktu atau juga pindah rute.
"Terjadi peningkatan pada jam sebelum penerapan sampai 37 persen," kata Ruddy Lukman, Manajer Layanan Jasa Marga, Raddy R Lukman.
Diberitakan sebelumnya, Kementrian Perhubungan menerapkan kebijakan ganjil-genap di Pintu Tol Bekasi Barat 1, Bekasi Barat 2 dan Pintu Tol Bekasi Timur. Penerapan dilakupan antara pk. 06.00 sampai pk. 09.00 pada Senin sampai Jumat.
Selain kebijakan ganjil genap juga dilakukan penerapan lajur khusus bus umum dan juga larangan kendaraan truk berat.
(chotim/sir)
MEGAPOLITAN
Evaluasi Gage di Tol Bekasi, Menhub Beri Waktu Dua Minggu Bisa Terapkan di Jagorawi
Minggu 18 Mar 2018, 15:59 WIB