JAKARTA - Lawatan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ke Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur menjadi ajang 'curhat' warga, khususnya pedagang kaki lima (PKL) kepada orang nomor dua di DKI, pagi ini (2/3/2018). Para pedagang kaki lima yang digusur menuntut keadilan dalam mencari nafkah lantatan mereka sama sekali tidak berdagang setelah lapaknya digaruk. Mereka yang sudah berdagang lebih dari 20 tahun pun sering merasa was-was karena terancam digusur dan mendapat tekanan dari oknum 'preman' yang kerap meminta uang. Menurut mereka, pungutan ‘uang jago’ tidak hanya dilakukan oknum preman, tapi juga oleh oknum petugas. "Dimintanya sih sedikit, antara Rp 2000-Rp 3000, tapi kalau yang minta orangnya beda-beda kan banyak," ujar salah satu pedagang. (Baca: PKL Pasar Perumnas Klender Minta Ditata Seperti di Jatibaru Tanah Abang) Para pedagang berharap, oknum yang kerap mengaku sebagai anggota Satpol PP dan pegawai PD Pasar Jaya harus ditertibkan. "Dia ngaku-ngaku petugas, saya percaya aja, namanya juga orang kecil," tambahnya. Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan koordinasi dengan PD Pasar Jaya dan pihak pedagang kaki lima untuk mencari solusi yang adil. "Kami lakukan terus koordinasi, masalah-masalah seperti itu insya Allah bisa selesai dengan diskusi untuk mencari solusi yang bisa bermanfaat buat semua," jawab Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. (Cw5/tri) https://youtu.be/AuGjP6erY6k
MEGAPOLITAN
Praktik Premanisme Resahkan PKL Pasar Perumnas Klender
Jumat 02 Mar 2018, 10:29 WIB