JAKARTA (Pos Kota) – Cegah bencana akibat ketertinggalan infrastruktur dan kualitas SDM, Pemerintah Indonesia mengalokasikan banyak anggaran, baik dari APBN maupun sumber lain . "Sebagian besar orang Indonesia belum mampu membiayai sekolah di tempat yang layak. Jika kita tidak fokus ke sana, puluhan juta bangsa Indonesia usia produktif pada masa mendatang tidak memiliki kemampuan bersaing pada masa yang akan datang," kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kementerian Keuangan, Scenaider Clasein Siahaan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/12/2017). Saat ini, lanjutnya, pemerintah konsisten mengalokasikan 20 persen dari total belanja pemerintah dalam APBN untuk pendidikan dan 5 persen untuk kesehatan. Selain itu, anggaran yang dikucurkan bagi pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru Tanah Air juga sangat besar. Menurut Scenaider ketika kelompok masyarakat usia produktif tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, pada akhirnya akan menjadi beban sosial yang akibatnya menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat. “Dengan kata lain, jika tidak fokus mengembangkan SDM saat ini, biaya yang akan dikeluarkan nanti untuk memperbaiki keadaan di masa yang akan datang tersebut akan jauh lebih besar. Ujung-ujungnya masyarakat juga yang terdampak,” tuturnya. Sementara pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk efisiensi kegiatan ekonomi secara umum. Tanpa infrastruktur, dalam hal sederhana saja, pengiriman bahan makanan untuk sampai ke pasar-pasar akan terhambat hingga berdampak pada kenaikan harga komoditas lalu menyulitkan masyarakat itu sendiri. Dia mencontohkan China yang berhasil bangkit dari kondisi yang lemah hingga era 1980-an kemudian sejak 1990-an berhasil menjadi raksasa adalah berkat pembangunan infrastruktur yang efisien. Dengan infrastruktur dasar seperti jalan raya dan jalur kereta api yang terbangun maka biaya produksi barang akan jauh rendah sehingga membantu meningkatkan daya saing Indonesia dibandingkan negara lain. Tentu saja untuk mengejar target tersebut, pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan tersebut hanya melalui dana yang berasal dari dalam negeri berupa penerimaan negara, baik dari pajak maupun di luar pajak. Untuk itu pemerintah juga memerlukan pembiayaan melalui pinjaman yang dilakukan secara terencana, diperhitungan dengan sebaik-baiknya dan dikelola secara efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah kepada masyarakat luas. Menurut Scenaider Clasein Siahaan agar pinjaman tetap dapat terkelola dengan baik dan dalam posisi aman terdapat sejumlah cara seperti memilih waktu jatuh tempo sesuai dengan kebutuhan pembiayaan Begitu juga pemilihan mata uang untuk pinjaman yang juga diajukan juga berbeda-beda sebab masing-masing mata uang memiliki potensi risikonya masing-masing. “Saat Indonesia krisis tahun 1998, sebagian besar pinjaman kita ada dalam bentuk dollar. Saat ini beragam sehingga lebih terjaga.” Seluruh potensi resiko tersebut harus diperhitungkan dengan benar dan dikelola dengan hati-hati sehingga jumlah pinjaman negara yang kini mencapai Rp 3.800 triliun dapat ditangani secara baik dan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan. “Tidak perlu khawatir pinjaman tersebut dapat dilunasi oleh pemerintah. Kalau melihat struktur keuangan negara, pinjaman tersebut bisa dilunasi dalam waktu dekat. Namun pemerintah tidak ingin hal-hal produktif dengan adanya pinjaman tersebut menjadi terabaikan,” pungkasnya.(Tri)

Pemerintah Giat Bangun Infrastruktur dan Peningkatan SDM
Kamis 14 Des 2017, 13:43 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Wapres: Salah Satu Prioritas Negara Saat Ini Memastikan Terwujudnya SDM yang Unggul
Minggu 22 Jan 2023, 11:21 WIB

News Update
9 Warga Sipil Ledakan Amunisi di Garut Tewas di Lokasi Bukan Karena Melawan TNI? Klarifikasi Mengejutkan Anak Korban Terungkap ke KDM
14 Mei 2025, 09:35 WIB

Harga Emas Antam di Pegadaian Rabu 14 Mei 2025 Turun, Ini Daftarnya Lengkap dan Cara Belinya
14 Mei 2025, 09:25 WIB

Lagu Bernadya 'Kata Mereka Ini Berlebihan' Diduga Jiplak Lirik Taylor Swift dan Olivia Rodrigo, Benarkah? Ini Jawabannya
14 Mei 2025, 09:22 WIB

Penipuan Pinjol Ilegal Merajalela, Begini Cara Menghindarinya!
14 Mei 2025, 09:22 WIB

Harga Emas Naik Tipis Hari Ini, Rabu 14 Mei 2025
14 Mei 2025, 09:19 WIB

Prediksi Skor Real Madrid vs Mallorca Kamis 15 Mei 2025, Simak Selengkapnya!
14 Mei 2025, 09:08 WIB

22 Orang Preman di Jakarta Barat Ditangkap, Setor Uang Pungli ke Ormas
14 Mei 2025, 09:06 WIB

Elkan Baggott Ada di Bali, Ikut TC Timnas Indonesia?
14 Mei 2025, 09:01 WIB

Cara Atasi Lupa Kata Sandi Akun Instagram, Dijamin Bisa Login Kembali
14 Mei 2025, 08:51 WIB

Tidak Perlu Panik saat Hp Kena Hack, Begini Langkah Pertama yang Harus Dilakukan
14 Mei 2025, 08:48 WIB

Benarkah Dearly Joshua Sosok yang Dekat dengan Ari Lasso Pengusaha Kuliner Sukses? Ini Faktanya
14 Mei 2025, 08:48 WIB

Ramalan Zodiak Taurus Rabu 14 Mei 2025, Awas Cinta Lama Bisa Bersemi Kembali!
14 Mei 2025, 08:45 WIB

Bendera Ormas di Pinggir Jalan Ditertibkan Polsek Cipayung
14 Mei 2025, 08:29 WIB

Diduga Sopir Mabuk, Mobil Tabrak 4 Motor di Kembangan
14 Mei 2025, 08:19 WIB

Viral, Induk Gajah Saksikan Anaknya Tewas Ditabrak Truk pada Hari Ibu Internasional
14 Mei 2025, 08:17 WIB

Selamat! Klaim Langsung Saldo DANA Gratis melalui Aplikasi Penghasil Uang Hingga Rp100.000 ke Dompet Elektronik
14 Mei 2025, 08:15 WIB

Kode Redeem ML Hari Ini Rabu 14 Mei 2025, Dapatkan Skin Hero Legendaris Gratis!
14 Mei 2025, 08:09 WIB
