JAKARTA (Pos Kota) - Jaksa Agung M Prasetyo mengakui penegakan hukum represif seringkali disalahpahami dari pengalaman empirik dan realitas objektif. Bahkan, acapkali dianggap tidak sejalan dengan program pembangunan nasional . "Terdapat kesan, penegakan hukum represif dinyatakan telah menimbulkan ketakutan para pelaksana proyek dan pejabat di daerah yang antara lain ditandai dengan rendahnya penyerapan anggaran di berbagai kementerian, lembaga dan SKPD," kata Prasetyo, di Badiklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta, Selasa (12/12). Oleh sebab itu,, lanjut Prasetyo pada pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Kejaksaan yang berlangsung hingga Jumat (16/12), untuk menghapus pandangan dan stigma negatip seperti itu, maka penegakan hukum yang lebih menekankan pada upaya pencegahan merupakan pilihan yang tepat dan relevan saat ini sejalan dengan political will pemerintah dalam pelaksanaan dan percepatan pembangunan proyek-proyek strategis nasional. "Meski kita juga tetap mengingatkan kepada semua pihak bahwa penegakan hukum pencegahan tersebut tidak serta merta mengendurkan langkah kita untuk melakukan penegakan hukum represif, manakala nyata-nyata ditemukan bukti dan fakta yang akurat serta tidak terbantahkan tentang telah terjadinya tindak pidana korupsi yang disengaja dan secara nyata telah merugikan keuangan negara," tegasnya. Biarkan Anjing Menggonggong Dia mengajak seluruh warga Adhyaksa (Kejaksaan) untuk membangun komitmen mewujudkan proses penegakan hukum yang baik, bersih dan benar (clean and on the right track), ditengah demikian banyak pengaruh, tekanan, intervensi, iming-iming dan godaan. Belum lagi dengan telah munculnya sebuah fenomena lain datang dari sementara pihak yang menyatakan dirinya sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat penggiat dan anti korupsi yang lagi-lagi terjadi di daerah Jawa Barat. "Mereka berusaha mendiskreditkan , membentuk opini melakukan gerakan dan ajakan untuk mereduksi upaya pencegahan yang kita lakukan dengan melontarkan tuduhan bahwa TP4D (Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah) Kejaksaan telah berkonspirasi, melindungi dan justru menjadi penyebab gagalnya beberapa proyek pembangunan. " Di tengah pengakuan dan pemberian apresiasi demikian banyak pihak tentang betapa manfaat yang dirasakan dengan adanya TP4 baik Pusat maupun Daerah dan demikian membanjirnya permintaan pendampingan yang dimintakan kepada kejaksaan. "Maka fenomena tuduhan seperti itu menjadi agak aneh dan menimbulkan tanda tanya tentang siapa dan apa maksud mereka sebenarnya. Namun, terlepas dari apapun tujuan atas tuduhan mereka, bagi kita patut dijadikan sebagai bahan evaluasi dan introspeksi diri tentang apakah yang telah kita lakukan telah sepenuhnya benar atau memang mungkin masih ada kekurangan serta kekeliruan dalam pelaksanaan yang harus segera diperbaiki dan disempurnakan." Prasetyo mengingatkan bila jajaran Kejaksaan benar-benar yakin bahwa apa yang kita lakukan sepenuhnya tidak ada yang keliru maka ibarat kata pepatah “biarkanlah anjing menggonggong dan menyalak senyaring apapun, namun kafilah tetap berlalu” "Artinya, biarlah meski ada sementara pihak yang sambil berteriak-teriak melontarkan berbagai tuduhan yang jauh dari kebenaran, hal tersebut tidak harus membuat mundur ataupun menyurutkan langkah sejauh tidak ada yang salah." (ahi/win)

Jaksa Agung Ajak Jajaran Ikuti Pepatah Biarkan Anjing Menggonggong
Selasa 12 Des 2017, 21:44 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

Terungkap! Ini Alasan Kamu Tidak Perlu Langsung Beli iPhone 17 Setelah Dirilis
Minggu 20 Jul 2025, 12:35 WIB

Nasional
Apakah Gaji Pensiunan PNS Naik 1 Agustus 2025? Begini Jawaban dari PT Taspen
20 Jul 2025, 12:17 WIB


TEKNO
Infinix GT30 Pro vs ROG Phone 8: Duel Midrange Gaming dan Flagship Lawas
20 Jul 2025, 12:04 WIB

HIBURAN
Tak Biasanya, Dewi Perssik Tuai Berbagai Pujian Netizen Karena Hal Ini: Dia Itu Baik Orangnya
20 Jul 2025, 12:01 WIB

EKONOMI
Menghadapi Krisis Global 2030: Ini Penjelasan dan Strategi Bertahan ala Timothy Ronald
20 Jul 2025, 11:56 WIB

Nasional
Wacana Pembatasan WhatsApp Call oleh Pemerintah, Warganet: Urusin Judol
20 Jul 2025, 11:49 WIB

Internasional
Pangeran Al-Waleed bin Khaled Wafat Setelah 20 Tahun Koma, Kisah Sleeping Prince Arab Saudi Berakhir
20 Jul 2025, 11:36 WIB

TEKNO
Rekomendasi 5 HP Vivo Murah Rp1 Jutaan Terbaik 2025: RAM Besar dan Kamera Jernih
20 Jul 2025, 11:26 WIB

OLAHRAGA
Rumor Transfer Persija Jakarta: "Preman" dari Negeri Samba Merapat ke Macan Kemayoran?
20 Jul 2025, 11:18 WIB

TEKNO
Oppo Reno 14 Series Resmi Dirilis di Indonesia: Ini Spesifikasi, Fitur AI, dan Daftar Harga Terbarunya
20 Jul 2025, 11:11 WIB


HIBURAN
Viral Skandal Kamera di Konser Coldplay, CEO Dicopot, Chris Martin Minta Maaf di Atas Panggung
20 Jul 2025, 10:52 WIB

TEKNO
Bocoran Spesifikasi Infinix Hot 60 Pro: Harga Mulai Rp2 Jutaan dengan Baterai 5000mAh, AI Cerdas, dan Layar 144Hz
20 Jul 2025, 10:41 WIB

HIBURAN
Erika Carlina Tegaskan Kehamilan 9 Bulan Bukan Gimmick, Minta Perlindungan Jelang Persalinan
20 Jul 2025, 10:39 WIB

HIBURAN
Deddy Corbuzier Ungkap Tak Cuma Erika Carlina yang Hamil, Warganet: Pengalihan Isu
20 Jul 2025, 10:14 WIB

JAKARTA RAYA
Dua Srikandi PLN Jakarta Sabet Penghargaan CESA dan Berbakti Award 2025
20 Jul 2025, 10:13 WIB
