CILANDAK (Pos Kota) - Banyak jalan menuju Roma. Pasca terminal bus antar kota antar propinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditutup resmi oleh Pemprov DKI, muncul sejumlah terminal bayangan di sekitar terminal. "Habisnya mau bagaimana lagi? Mangkal di terminal Pondok Cabe tapi penumpang masih sepi. Terpaksa deh nekat," kata Maman, pengelola perusahaan otobus (PO) Jaya tujuan Ponorogo, Jawa Timur saat ditemui di terminal, Kamis (13/2). Bus PO ini ngetem di areal parkiran antar jemput. Adapun PO seperti Maju Lancar tujuan Jogyakarta memilih 'parkir' di pintu keluar eks terminal AKAP. Tak hanya itu lanjutnya, kondisi terminal Pondok Cabe sangat memprihatinkan karena tidak terawat. Lagipula setiap PO dari Lebak Bulus untuk bisa beroperasi di terminal Pondok Cabe harus menyetor uang jago Rp2juta-Rp4 juta ke pengelola setempat. Sedangkan sejumlah PO lainnya adu strategi dengan 'mengungsi' ke lahan kosong sekitar 2.000 meter persegi (M2) yang sudah dibebaskan PT MRT. Lahan tersebut berjarak sekitar 50 meter dari pintu keluar terminal dan tembus hingga ke Jl Pasar Jumat Lebak Bulus tepat di depan SMK Grafika. Hingga kini sejumlah PO juga masih membuka loket penjualan tiket bus AKAP untuk menjaring penumpang. Karena sebagian penumpang juga masih berdatangan ketimbang harus ke terminal Pondok Cabe, Kampung Rambutan, Pulogadung ataupun Kalideres, Jakbar. "Ribet ah jika harus ke terminal Pondok Cabe, mendingan nunggu di Lebak Bulus aja seperti biasa," kata Hastuti,28, warga Lebak Bulus yang hendak ke Jogya dan menunggu di teras Masjid Al-Ikhlas yang berada di dekat pintu keluar terminal. Hampir sebulan lebih pintu masuk ke terminal AKAP sudah dipasangi pagar seng untuk pembangunan depo angkutan massal dan cepat (MRT) jalur Lebak Bulus-Harmoni. Begitu pula di sekelilingnya. Tampak empat titik bekas pengeboran yang bertujuan mengukur kepadatan tanah untuk pembangunan konstruksi, masih ditutupi kain putih. Sedangkan di eks area terminal AKAP tampak satu alat berat backhoe menganggur setelah mengeruk sejumlah titik di lokasi tersebut. Ajmain, Kepala Terminal Lebak Bulus mengaku tak bisa berbuat banyak dengan masih beroperasinya penjualan tiket bus AKAP maupun maraknya terminal bayangan. "Sejak terminal bus AKAP, mereka (pengelola PO) bukan lagi kewenangan kami," ujarnya. Di sisi lain ia lebih memfokuskan mengurus sekitar 400 unit angkutan umum dari 21 trayek di terminal dalam kota. Termasuk trayek yang menyediakan angkutan malam hari (Amari). Di antara angkutan umum yang masuk ke terminal dalam kota yakni Kopaja AC P-20 jurusan Lebak Bulus, Senen, PPD AC 16 jurusan Rawamangun-Lebak Bulus, Mayasari Bakti Patas AC P-132 jurusan Bekasi, Lebak Bulus, angkot C14 jurusan Lebak Bulus-Ciledug dan angkot S14 Lebak Bulus-Petukangan. (rachmi/yo) Teks foto: Lahan eks terminal antar kota antar propinsi di Lebak Bulus, Jaksel yang mulai dibongkar untuk pembangunan depo MRT. (rachmi)
MEGAPOLITAN
Muncul Terminal Bayangan Di Lebak Bulus
Jumat 14 Feb 2014, 08:48 WIB