Uncategorized

Petugas PU DKI Tenggelam di BKT

Kamis 16 Jan 2014, 22:08 WIB

CILINCING (Pos Kota) - Seorang petugas PU DKI Jakarta tenggelam di Kali Banjir Kanal Timur ( BKT) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (16/1). Korban yang diketahui bernama Karna 35, warga asal Indramayu, Jawa Barat itu tenggelam dan menghilang lantaran hendak memindahkan beko ke atas pontan (plampung beko). Namun saat turun ke kali untuk menarik pontan tiba-tiba korban terlepas dari pegangan tali lalu terbawa arus air sungai yang cukup deras hingga tenggelam. Hingga sore hari, sejumlah petugas Damkar masih berupaya mencari keberadaan korbannya. "Korban bermaksud  menarik pontan, karena arusnya deras, korban terhanyut. Semua kawan-kawan berusaha menolongnya, namun sudah keburu hanya bersama derasnya sungai," ujar Parulian 32, rekan kerja korban. Melihat kondisi itu, kawan-kawan korban berusaha mencari keberadaannya, namun upayanya itu sia-sia karena hingga menjelang Magrib tim SAR dengan menggunakan dua perahu karet belum dapat menemukannya. Karena cuaca tidak mendukung akhirnya petugas menghentikan pencarian korban dan diperkirakan besok pagi akan dilanjutkan kembali. Sementara itu Kasie Ops Penanggulangan Bencana Sektor Cilincing Sudin Damkar Jakarta Utara Abdul Latief Ahmad, menjelaskan, pihaknya dalam upaya mencari keberadaan korban pihaknya menerjunkan  sebanyak 25 petugas dari Satgas Resque dan Tim penyelam. Namun, upaya yang dilakukan sejak siang hari hingga sore belum menemukan titik temu. Bahkan pihaknya juga sudah melakukan penutupan pintu air di BKT Ujung Menteng, Jakarta Timur untuk menyurut air di kali itu yang mencapai 4 meter. "Kita lakukan penutupan pintu air BKT, supaya air surut namun tetap saja korban belum di temukan  lantaran lumpurnya sangat dalam" kata Abdul Latif Ahmad. Dalam upaya pencarian korban ini pihaknya selain menerjunkan petugas Damkar juga TIM SAR (Search And Resque) dari Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dan Satgas dari Badan SAR Nasional  untuk menncari  korban. Karim 50, salah seorang petugas SAR dari KPLP menjelaskan, sulitnya mencari keberadaan korban ini dikarenakan  arus  air sangat deras. Selain itu lumpur sangat halus dan dalam, hingga menyulitkan petugas melakukan penyelaman. Pihak SAR sudah melakukan sistem spiral untuk membongkar lumpur agar mencair namun tetap saja sulit untuk mencari jasadnya korban. "Ini yang menjadi kendala kami,  sehingga sampai saat ini korban belum ditemukan. Meski begitu, besok pagi pencarian akan kita lanjutkan lagi," tuturnya. Dijelaskan oleh Karim, menjelang Magrib proses pencarian terhadap korban  dihentikan. Ini dikarenakan selain melihat kondisi semakin gelap juga arus air di pintu BKT  Ujung Menteng sudah melewati batas maksimum dan kuatir pintu air akan jebol. (Wandi/ilham) Teks foto: Sejumlah petugas SAR sedang mencari keberadaan petugas PU yang hanya terbawa air kali BKT. (Wandi)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor