DUDUK di belakang kemudi sembari baca majalah, menelepon, juga makan dan ngobrol dengan rekan yang duduk di samping dan penumpang di belakang, bukan lagi larangan. Karena teknologi kemudi telah mampu membuat mobil berjalan sendiri, mengendalikan kendaraan.
Sementara mobil terus melaju, Anda bisa melakukan berbagai aktifitas, dan bisa memilih: tetap memegang kemudi atau melepasnya.
Pengembangan kendaraan tanpa sopir mengalami masa keemasan tahun 2013. Dari cuma sekedar gagasan yang ambisius dan mustahil terwujud, mobil yang bisa berjalan sendiri itu kini menjadi realita mobilitas masa depan yang tidak lagi diperdebatkan.
Industri otomotif saat ini bersaing mengembangkan kendaraan otonom yang laik pasar. Audi, Daimler, Nissan, Renault, Ford dan bahkan Tesla yang cuma memproduksi 20.000 kendaraan per tahun pun tidak ingin ketinggalan.
Merk merk ternama dan bergengsi terus mengembangkan mobil yang bisa otonom. Di antaranya Volkswagen alias VW.
Bahwa demam mobil otonom sudah merambah industri otomotif, terbukti dari niat Volvo yang berambisi memproduksi 100 kendaraan canggih itu untuk kota Götenborg hingga tahun 2017.
Produsen asal Swedia itu tahun depan akan memulai serangkaian uji coba dengan mobil semi-otonom. Di tahun yang sama Volvo akan merangkai sistem komputasi awan yang bakal mendukung proyek bernama Drive Me tersebut.
PERAN GOOGLE
Pengembangan mobil otonom tidak bisa terlepaskan dari peran Google. Tiga tahun lalu, raksasa internet asal Amerika Serikat itu nyaris mempermalukan industri otomotif ketika memperkenalkan armada Toyota dengan kemudi otomatis.
Bekerjasama dengan perusahaan taksi di New York, Google meluncurkan taksi tanpa kemudi (driverless vehicle) .
Saat itu produsen otomotif dunia mencibir upaya Google. Tapi perkembangan saat ini justru menunjukkan sebaliknya. Di balik layar industri otomotif menggenjot penelitian mobilitas masa depan.
Google juga tidak tinggal diam. Perusahaan yang berbasis di California itu mengklai mobil otonom buatannya telah menempuh jarak jutaan kilometer di Amerika Serikat. Musim panas lalu sejumlah media melaporkan, Google bahkan bisa memproduksi mobil sendiri tanpa perlu menggandeng produsen otomotif lain.
Selain itu investasi senilai seperempat miliar dollar yang dikucurkan Google kepada sebuah perusahaan Start-Up penyedia jasa limosin semakin memanaskan isu, bahwa raksasa teknoklogi tersebut ingin mengembangkan jasa taxi otonom. - DW/d
Otomotif Lama
Mobil Tanpa Sopir Bukan Lagi Mimpi
Jumat 27 Des 2013, 23:10 WIB