JAKARTA (Pos Kota) - Persoalan rekrumen kepemipinan selalu menyita perhatian dan kepedulian serta perhatin masyarakat luas.
Selain itu, selalu menjadi bahan diskusi yang mendalam bagi masyarakat.
Hajriyanto Y Tohari dan Gus Solahudin - foto: Timyadi
Wakil Ketua MPR dari Unsur Fraksi Golkar, Hajriyanto Y Thohari menilai bangsa ini akan selesai masalahnya jika mendapatkan pemimpina yang 'clean & clear', sebab banyak calon pemimin yang tidak bersih dengan korupsi.
"Kepemimpinan nasional haruslah 'clean & clear'. Baik secara ideologis maupun secara korupsi. Sebab masalah korupsi sudah masuk dalam trias politika," kata Hajriyanto dalam diskusi dengan tema 'Rekrutmen Kepemimpinan Nasioanal' di MPR, Senin (18/11).
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB. Hasanudin menilai pemimpin nasional itu selalu datang dari keluarga pemimpin juga. Alasannyya, sedari kecil calon pemimpin itu sudah dilingkupi rasa dan pendidikan seoal kepemimpinan.
"Ya, seorang pemimpui itu bisa muncul dari keluarga pemimpinan juga. Kalau saya anak petani, sangat sulit, sebab saya sejak kecil belum berlingkungan dengan para pemimin," kata Hasanudin.
Hasanudin juga menilai kepemimpinan dan rekrutmen di TNI jauh baik dan berjenjang, sehingga layak ditiru oleg parpol dalam melakukan regenerasi.
"Rekruktmen di TNI dilakukan secara berjenjang dan dan bertingkat. Tidak ada Sersan tiba-tiba menjadi Kolonel," katanya.
Rekrutmen kepemimpinan di parpol menurutnya masih semrawut tidak ada jenjang dan bertingkat. "Tiba-tiba saja bisa seseorang menjadi Sekjen Parpol. Atau Ketua Umum Partai karena mendirikan sebuah parpol baru," paparnya.
Sementara itu, Kyai Solahudin Wahid (Gus Solah) sebagai Ketua Komite Konvensi Rakyat akan menggelar konvensi. Tujuannya, untuk menjaring tokoh-tokoh muda dan beberapa yang bakal calon presiden yang belum muncul.
"Kaum muda memang sasaran kami, tapi batasannya 'kan relatif. bagi saya yang sudah berumur, 60 tahun saya pikir masih cukup muda untuk jadi capres," katanya.
Acara Konvensi Rakyat ini akan digulirkan di beberapa kota besar dengan serangkaian dialog publik, dengan menampilkan tokoh-tokoh yang layak. Saat itu juga diadakan survei. Mereka yang terpilih sebagai pemenang konvensi akan ditawarkan kepada parpol untuk jadi capres.
"Kalau nanti dari survei ada yang mendapat minimal 10 persen, akan kami tawarkan ke parpol untuk jadi capres, Sebab untuk maju dalam pilpres, yang punya wewenang mengajukan capres kan hanya parpol," ujarnya. (rizal/d)
Uncategorized
Calon Pemimpin Harus Bebas Korupsi
Senin 18 Nov 2013, 21:30 WIB