MEGAPOLITAN

Halte Busway Grogol 12 Mei Reformasi Penuh Makna Sejarah

Kamis 14 Nov 2013, 23:39 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Pergantian nama Halte Busway Grogol menjadi Halte Busway ‘Grogol 12 Mei Reformasi’, tentu tak lepas dari adanya historis tragedi penembakan mahasiswa Universitas Trisakti, pada saat itu. Tak ingin melupakan sejarah, gagasan untuk merubah nama halte tersebut dilontarkan Paguyuban Persaudaran Trisakti ke Pempov DKI Jakarta. Tak perlu memakan waktu lama, gagasan tersebut disambut baik Pemerintah DKI dengan langsung dilakukannya pergantian nama halte tersebut. Tepat pada Hari Pahlawan yang jatuh pada 12 November, kemarin, Wakil Gubernur Basuki T.Purnama, meresmikan pergantian nama halte tersebut. Julianto Hendro Cahyono, salah seorang aktivis 98 yang juga merupakan alumnus Trisakti, mengatakan ide munculnya penamaan Halte Busway Grogol 12 Reformasi, tersebut berawal dari adanya keinginan agar tragedi yang menyebabkan tewasnya 4 mahasiswa Trisakti dapat diingat oleh para generasi muda. “Kita ingin mengingatkan kepada generasi muda bahwa di lokasi tersebut, pernah terjadi penenembakan terhadap mahasiswa Trisakti yang hingga saat ini kasusnya tidak terungkap,” jelasnya saat berbincang dengan Pos Kota, kemarin. Dengan dilakukannya perubahan nama halte tersebut, sambungnya, dirinya juga berharap dapat membangkitkan kembali penegakan hukum terhadap kasus penembakan tersebut. “Kita juga mengingatkan kepada para penegak hukum, agar kasusnya tidak hilang begitu saja,” katanya. Sementara itu, bersamaan dengan perubahan nama halte busway, sebuah monumen peringatan berupa Taman Prasasti Reformasi didirikan di dekat terminal. Taman Prasasti Reformasi ini akan dirancang para mahasiswa jurusan desain lanskap Universitas Trisakti. (deny)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor