Uncategorized

Tol Tangerang-Merak Jalur Strategis Ekonomi Jawa dan Sumatera

Kamis 03 Okt 2013, 09:34 WIB

JAKARTA (Pos Kota)-Pengelola jalan tol harus senantiasa menjaga agar ruas jalan yang dikelolanya dalam kondisi lancar, aman, dan nyaman bagi pengguna jalan. Hal ini merupakan syarat yang harus dipenuhi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) jika ingin mengajukan tarif jalan yang dikelolanya. “Ini harus dilakukan guna memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang disyaratkan pemerintah pada setiap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT),” kata Dirut PT Marga Mandalasakti (MMS) Wiwiek D. Santoso  operator jalan tol Tangerang-Merak Wiwiek D.Santoso, kemarin. Menurut Wiwiek, SPM jalan tol mencakup kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan serta unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan. Agar dapat selalu dilaksanakan peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol, masing-masing substansi pelayanan di SPM dievaluasi secara berkala berdasarkan hasil pengawasan fungsi dan manfaat. Sebagai salah satu BUJT, MMS selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik. Selain pemenuhan SPM, pihaknya  juga berupaya mendapatkan masukan dari pengguna jalan yang diperoleh melalui berbagai media yang disediakan seperti telepon hotline 24 jam, twitter, sms, dan lain-lain. "Kami juga melakukan survei  setiap tahun terhadap lebih dari 1.000 pengguna jalan dalam program Voice of Customer," ujarnya. Dia menuturkan, berdasarkan survei akhir 2012, yang dilakukan konsultan independen, kepuasan pengguna jalan ruas tol Tangerang-Merak mencapai 3,84 dari skala 5, yang merupakan hasil yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan yang baik. "Semua masukan  diolah untuk menyusun perencanaan peningkatan pelayanan pengguna jalan," kata Wiwiek. Demi perbaikan pelayanan PT MMS telah melakukan jalan yang dikelolanya. Dengan tuntasnya rekonstruksi pada 2012, kondisi jalan sangat baik. Tingkat kerataan jalan (IRI) yang ditetapkan sebesar 4 m/km ternyata di ruas MMS mencapai 3,22 m/km. Pada aspek aksesibilitas,  MMS senantiasa memonitor dan melakukan perbaikan waktu transaksi. Waktu transaksi rata-rata pada gardu masuk 2,27 detik/kendaraan (SPM≤ 7 detik/kendaraan), sedangkan gardu keluar 4,16 detik/kendaraan (SPM ≤ 11 detik/kendaraan). Selain itu, waktu transaksi melalui peningkatan peralatan dan pelatihan sumber daya manusia, kompleks gerbang juga direnovasi, sehingga tampak lebih indah dan modern. GERBANG CIKUPA Menurut Wiwiek renovasi Gerbang Cikupa dengan cula badaknya diharapkan dapat menjadi salah satu landmark Provinsi Banten. Hingga saat ini, dua gerbang tol telah selesai direnovasi, yakni Cikupa-Balaraja Barat dan Serang Timur, Cilegon Timur serta Merak sedang dalam proses pembangunan. Renovasi juga termasuk penambahan lajur transaksi sesuai dengan proyeksi peningkatan transaksi, sehingga kapasitas gerbang selalu terjaga dengan baik. Pada 2013, Cikupa ditambah tujuh lajur transaksi, Balaraja Barat dan Cilegon Timur masing-masing satu lajur, Serang Timur dua lajur. Pada 2014, Gerbang Tol Balaraja Timur, Ciujung, Serang Barat, dan Cilegon Barat juga akan mengaplikasikan desain yang sama dan penambahan lajur transaksi. "Tingkat keamanan jalur juga ditingkatkan dengan pemasangan pagar pengaman, baik guard rail dan wire rope, baik di median jalan maupun batas bahu jalan luar," ujarnya. Marka getar  (Dot rumble) yang merupakan inovasi MMS dan penerangan jalan umum, namun bukan persyaratan SPM, menurut Wiwiek  juga dipasang pada area-area blackspot. Pada 2012, MMS meminta Dinas Perhubungan untuk melakukan assessment dan hasilnya telah dipenuhi dengan penambahan dan perbaikan rambu. Selain itu, dia melanjutkan, pengamanan di jalur akses pun mulai dibenahi. Saat ini, akses Serang Barat sedang dalam pembangunan dan dalam dua tahun ke depan diharapkan seluruh jalan akses sudah rapi. Sedangkan penambahan kapasitas jalan juga dilakukan dengan penambahan lajur dari dua menjadi tiga lajur dua arah mulai Bitung sampai Balaraja Barat sepanjang 12,5 kilometer (total 25 km). Di mana 5,5 km di antaranya sudah selesai. Fasilitas lain juga tetap siaga. Antara lain, unit pelayanan patrol jalan tol sebanyak lima unit, ambulance, dan rescue truck masing-masing empat dan dua unit, pemasangan kamera di beberapa tempat, water tank dan kendaraan rescue truck dengan kemampuan mengangkat beban hingga 35 ton masing-masing dua dan satu unit. (faisal/sir) Teks: Dirut PT MMS Wiwiek D. Santoso.

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor