NAIROBI - Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengumumkan drama penyanderaan yang dilakukan kelompok militan Islamis di mal Westgate di Nairobi telah berakhir.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta - Reuters
Lima pelaku penyerangan ditembak mati oleh pasukan keamanan dan 11 tersangka lainnya ditahan, demikian kata Kenyatta dalam sebuah pidato di televisi.
Kenya telah "mempermalukan dan mengalahkan penyerang kita" tetapi "mengalami kerugian yang sangat besar", katanya sekaligus mengkonfirmasi 61 warga sipil dan enam tentara tewas dalam insiden penyerangan ini.
Saat operasi pembersihan di dalam mal berlanjut, korban jiwa diperkirakan akan bertambah.
Sejumlah jenazah - termasuk para "teroris" - diyakini terperangkap di bawah reruntuhan setelah bangunan lantai tiga roboh akibat sebuah ledakan Senin lalu.
Sekitar 175 orang terluka dalam serangan ini, 62 masih dirawat di rumah sakit dan banyak yang harus menjalani konseling akibat trauma yang disebabkan oleh serangan ini.
"Saya berjanji bahwa kita harus bertanggung jawab penuh untuk kerusakan yang ditimbulkan, kematian, kesakitan, kehilangan dan penderitaan yang harus kita lalui sebagai satu bangsa," kata presiden.
"Para pengecut ini akan menghadapi pengadilan, termasuk kaki tangan dan penyokong mereka, dimanapun mereka berada."
Setidaknya 18 warga asing turut tewas dalam insiden ini, termasuk enam warga Inggris, serta warga Prancis, Kanada, Belanda, Australia, Peru, India, Ghana, Afrika Selatan dan Cina.
Mulai Rabu (25/09) hari berkabung nasional dilangsungkan selama tiga hari.
Ancaman berulang
Militan menyerbu mal Westgate pada Sabtu lalu, melemparkan granat dan menembak membabi buta ke para pengunjung dan karyawan di pusat perbelanjaan terbesar di Nairobi tersebut.
Kelompol Klik al-Shabab dari Somalia mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut sebagai bagian dari pembalasan atas operasi militer Kenya di Somalia.
Presiden mengatakan tidak bisa mengkonfirmasikan laporan yang menyebut ada seorang warga Inggris dan dua atau tiga warga AS yang terlibat dalam serangan, tetapi dia mengatakan ahli forensik melakukan tes untuk mengetahui kewarganegaraan mereka.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan televisi AS PBS Newshour, Menteri Luar Negeri Kenya Amina Mohamed mengatakan warga Amerika yang terlibat berusia 18 atau 19 tahun, yang berasal dari Somalia atau Arab.
Pernyataannya ini telah memicu spekulasi di media terkait kemungkinan keterlibatan Samantha Lewthwaite, janda salah satu pelaku serangan sistem transportasi London 7 Juli 2005 silam.
Tetapi sebuah tulisan di Twitter dari al-Shabab pada Selasa malam membantah klaim bahwa ada wanita yang terlibat dalam serangan. Kelompok ini mengatakan "secara kategori, membantah adanya keterlibatan wanita."
"Kami memiliki pemuda yang cukup yang berkomitmen penuh dan kami tidak mengerahkan saudara perempuan kami dalam operasi militer semacam itu."
Presiden AS Barack Obama menyebut insiden di Nairobi sebagai "kemarahan yang mengerikan" dan mengatakan AS menyediakan kerjasama operasi bersama Kenya.
Sedangkan Perdana Menteri Somalia Abdi Farah Shirdon mengatakan, mereka yang berada di belakang serangan "harus ditahan sebagai bentuk pertanggungjawaban."
Al-Shabab, merupakan jaringan kelompok teroris al-Qaeda, berulang kali mengancam untuk menyerang Kenya jika Nairobi tidak menarik pasukannya dari Somalia.
Terdapat sekitar 4.000 tentara Kenya di selatan Somalia sebagai bagian dari pasukan Uni Afrika guna mendukung pasukan pemerintah Somalia.
Al-Shabab bertempur untuk menciptakan negara Islam di Somalia.
Meski telah didorong keluar dari sejumlah kota penting dalam dua tahun terakhir, mereka tetap menguasai beberapa kota kecil dan petak wilayah di pedesaan.
Wakil khusus PBB untuk Somalia Nicholas Kay pada Selasa kemarin meminta ada tambahan pasukan Afrika ke Somalia guna melawan sekitar 5.000 pejuang al-Shabab. (bbc/d)
Internasional
Drama Penyerangan dan Penyanderaan di Mall Berakhir
Rabu 25 Sep 2013, 16:31 WIB