TAMANSARI (Pos Kota) – Kirab budaya dan gotong Toa Pek Kong dalam rangka ulang tahun vihara Fat Cu Kung, berlangsung meriah.
Kemacetan panjang berjam-jampun terjadi di Jl. Hayam Wuruk, Gajah Mada dan kawasan Kota Tua Jakarta Bara(Jakbar), Minggu (1/9).
Sejak pagi masyarakat dan peserta kirab sudah memadati kawasan Jl. Kemenangan III, Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari Jakbar. Kirab melintasi Jl.Asemka, Jl.Kali Besar, Jl.Pos Kota, Jl.Pintu Besar Selatan, Jl.Gajah Mada kemudian memutar di Jl.Olimo, Jl.Gajah Mada, Jl.Petak Sembilan dan kembali ke Jl.Kemenangan. Kemacetan panjangpun terjadiu di kawasan tersebut.
Gotong Toa Pek Kong biasanya diselenggarakan sebagai puncak acara perayaan Tahun Baru Imlek (Hari kelima belas setelah Imlek). Selain itu dilakukan pada hari ulang tahun dewa seperti yang diselenggarakan vihara Fat Cu Kung. Berbagai kesenian ikut kirab diantaranyai barongsay, liong, ondel-ondel dan Tansing (orang pintar).
Replika dewa tidak hanya yang digotong puluhan kelompok laki-laki, kelompok wanita tua muda, tapi juga diputar-putar sambil digoyang-goyangkan diiringi lagu khas dan teriakan hoyya, ye....aaaaa, ye...aaa diiringi dengan suara tambur dan kempreng. ”Babah inget udah tua jangan paksa gotong joli, nanti pingsan punya,”kata Seng Bin menasehati lelaki tua yang menggotong joli.
Replika dewa yang digotong ini setelah melakukan acara ritual para tangsin (orang pintar) di dalam ruang vihara. Para tangsin kerasukan dipercaya sebagai media dewa untuk berkomunikasi dengan manusia.Para tangsin ini tidak ragu-ragu untuk menggoreskan tubuhnya dengan senjata tajam sampai memotong lidahnya. Atraksi ini berlangsung dari ritual sampai pawai selesai
Setiap replika dewa melintas, pengunjung dipinggir jalan memberikan persembahan dengan kedua tangannya dirapatkan dan menundukan kepala, sebagai rasa hormat meminta keselematan.”Doa yang disampaikan tergantung dari keinginan masing-masing.
Bahkan ada pula yang memberikan Ang Pao berisi uang atau mengelus-ngelus jolinya patung dewa yang disembah ummat Khong Khu Cu. Para dewa antara lain dewa Thian Kauw Ciang Kun (dewa pengobatan) yang dikawal Anjing Langit, Ma Tjo Pho (Dewi Samudra), Kwan Ceng Tee Kun (Dewa Pengusir kejahatan), Pauw King (Dewa keadilan) serta Kuan Im (Dewi Welas Asih). (tarta/d)
Uncategorized
Gotong Toa Pek Kong Meriah, Jalanan di Kota Macet
Minggu 01 Sep 2013, 23:22 WIB