Uncategorized

Ketum Gakoptindo: 17 Importir Kedelai Brengsek

Sabtu 31 Agu 2013, 22:12 WIB

BANDUNG (Pos Kota) - Sebanyak 17 importir kedelai  di Indonesia dianggap brengsek. Mereka pendosa yang merusak harga kedelai hingga tembus Rp 9.000 per kilogram. Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gakoptindo - dono.  “Kedelai di Indonesia ada, hanya dimainkan para importir. Kini kedelai ditimbun lantaran nilai dollar sedang naik,“ tegas Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gakoptindo, usai menghjadiri wisuda di Ikopin, Bandung, Sabtu (31/8). Menurutnya, sejak ada kebijaan pemerintaj kedelai impor tidak lagi dikelola Bulog, dan diserahkan ke importir serta kartel, kondisi kedelai semakin tak karuan. Untuk membantu pengrajin tahu dan tempe yang sedang sekarat, pemerintah harus memerintahkan importir supaya mengeluarkan kedelai yang ditimbunya. “Jika selama dua bulan kedelai tidak ada, semua pengrajin tempe dan tahu di Indonesia mati. Indonesia kiamat tahu tempe,“ tegasnya. Dijelaskanya, di Indonesia saat ini tercatat ada 20 importir kedelai dari Amaerika, 17 diantaranya aktif, dan satu importir bekerja profesional. Melihat kondisi ini, tesirat 17 importir kedelai brengsek, ucapnya. Menyinggung kemungkinan harga kedelai turun, Aip, Ketua Umum Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia menegaskan bisa, namun nanti memasuki September, Oktober dan November. Ketiga bulan itu merupakan bulan panen petani kedelai di Amaerika. Hanya, ujar dia, kalau mengimpor kedelai itu memakan waktu 2 bulan hingga tiba di Indonesia. “Pengrajin harus menunggu lebih kurang tiga bulan ke harga kedelai turun. Kondisi dua bulan, pengrajin sudah bangkrut,“ tandasnya. Oleh karenanya, Aip mengaku pihak Gakoptindo akan melakukan rapat, dan hasilnya bisa dikabarkan Senin mendatang. “Apakah pengrajin bisa tertong atau bangkrut,“ akunya. (Dono/d)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor